Monday, May 21, 2007

A letter for bus driver

Dear driver..

I write this letter because I really want to say thank to you. As a passanger, you gave me nothing but your smile and lovely greeting... It was more than enough...
You did it to every passangers... No matter some people stared at you... but you always greeted every passanger who boarded in and out... you waved your hand to babies, kids, couples, young ladies, young men, old ladies and old men... to everyone...

Even no reply... you kept your attitude to others.... and you always gave the best smile you have...

I wish all bus driver act like you... cause by smiling... you cheers up the bad days...
Please keep smiling to everybody...
Thank you, mate...

Regards

Your passanger

Notes: thank you for bus 310 driver... anyone who knows him please say thank to him from me.... he was driving from city May 20th, 2007, about 4.30 pm... yellow skin, black hair, small eyes... and generous heart.

15 comments:

Aya Nurdin said...

Iya ya, umumnya bus driver disini baik-baik dan ramah. Begitu kita naik, langsung disapa, "Hallo, how're you going mate?!" .Kadang2 gak perlu bayar kalo udah kemaleman banget, aku sering tuh kayak gini kalo naek jurusan coogee-city (372). Teladan yang patut dicontoh dalam melayani masyarakat^_^

Anonymous said...

wah, Mas Bakhri sampai terkesan gitu..
btw di Indonesia kayaknya belum ada deh sopir bus kayak gitu, bahkan Busway sekali pun. atau mungkin sebenarnya ada yg kayak gitu cuman aku-nya aja yg belum pernah ketemu. tapi aku ragu apa bener ada di Indonesia. yg ada malah yg bawa busnya ugal2an, terus kalo ada yg mau turun ato naik, gak ditunggu sampai bener2 turun atau bener2 duduk langsung main tancep aja.

berdoa aja deh mudah2an ntar Indonesia bisa spt itu juga sopir2nya :)

Tari Mokui said...

Aku ada bad experience ma driver di Sydney.Pas main ke Bondi. Hikss...lebih ramah supir di Brisbane..^_^.
Tapi much much...friendly lah..dari driver di Indo...
tapi wajar sih...wong jadi supir di sini ga bisa sembarangan kan...kudu lulus test macam2..trus fulusnya juga gede...^_^. So, ga ada istilah ngejar setoran lagi...
urusan lambung tengah emang bisa bikin orang jadi liar...

Anonymous said...

Tumben naik 310? Main ke mana bung?

[H][A][R][R][I][S] said...

Deuh.. klo di Jogja mah parah2. Ngejar setoran seh. hahahaa.

mana busnya ancur lagi. polusi di mana2.

Anonymous said...

wew, ternyata sopir bis ada jg yang baek yah?
ga kayak disini...
huehehe

Milda said...

It's nice to be important, but more important to be nice..I think we should learn from those drivers there..Kalo di Indo, gak ada yg lbh penting drpd setoran. Penumpang mau jantungan kek, mau protes nek, who care ?!

Anonymous said...

halah.... lagi jatuh cinta sama supir bis?

Anonymous said...

kiri....kiri....kiri.....Pak!

Anonymous said...

pengalaman berkesan ya Om:), emang jarang menemukan orang yang senyum. Di India sopir2nya dah nggak senyum, nyopirnya srudak sruduk lagi yg bikin BT hehehe

Anonymous said...

it reminds me that one of my elementary schools classmate is a bus driver here in Jakarta;

hmmm, i wish i knew where he's now... he's a big guy with a big heart.

awi said...

seneng banget ya kalo ada supir angkutan umum di Indonesia, seperti dia, murah senyum dan ramah. nyaman di hati.

-ian- said...

halo Bung, mampir, tau2 fotonya udah ganti.
Sopir bis terkadang ga saya perhatikan tuh, tapi selama ini, yang saya perhatikan di bus yang sering lewat di halte depan itu, ada ibu2 yang nyetir, kayaknya kasihan banget ya. Thanks udah remind buat respect mereka.

si Ono said...

nice story....

here, people have custom always say thanks to bus driver every time they leave the bus....

nuniek nur sahaya said...

nice information. thanks.