Saturday, June 30, 2007

Bila


Bila kutitipkan dukaku pada langit
Pastilah langit memanggil mendung
Bila kutitipkan resahku pada angin
Pastilah angin menyeru badai

Bila kutitipkan geramku pada laut
Pastilah laut menggiring gelombang
Bila kutitipkan dendamku pada gunung
Paslilah gunung meluapkan api.

Tapi
Kan kusimpan sendiri mendung dukaku
Dalam langit dadaku
Kusimpan sendiri badai resahku
Dalam angin desahku

Kusimpan sendiri gelombang geramku
Dalam laut fahamku.
Ku simpan sendiri ….


Ahhhh… Ternyata Ilahi yang menjawabnya, Subhanallah


Seluruh frase di puisi ini dijiplak mentah-mentah dari Ichal.

7 comments:

Anonymous said...

sakalinya ikam kada hanya jagau manyanyilah..........

Anonymous said...

ichal bisa bikin puisi sebagus itu masa situ gak bisa, bikin sendiri atuh..jelek2 yg penting hasil karya sendiri :P

ayooo di tunggu hasil karyanya..

Anonymous said...

jangan disimpan sendiri mas.. lebih baik cari seseorang yg bisa diajak berbagi dan bisa dititipin duka, resah, geram, maupun dendam :D

Tari Mokui said...

aku kok bingung...
kesannya si AKU ini, sangat berkuasa...

See:
Bila kutitipkan dukaku pada langit
Pastilah langit memanggil mendung

"Hanya Allah yang bisa memastikan sesuatu...". Hanya dengan menyebut Kun Fayakun....

Saranku: untuk menghindari menyamakan manusia dengan Illahi, kata PASTILAH kudu diganti.
Wallahu A'lam Bishawab...

CMIIW...

[H][A][R][R][I][S] said...

Cie.....
Romantis juga si Om. Hahahaha....

Boleh nih minta contekan puisinya klo mo nembak cewek. Wakakakaka...

[H][A][R][R][I][S] said...

Tapi sayang... jiplak punya orang. Hahahahaha....

Emang gw udah duga, Om ga seromantis itu. hehehe... :P

Anonymous said...

buy valium in uk valium 0.5 mg - valium que es